Menyontek merupakan kegiatan yang secara umum termasuk kegiatan yang tidak baik. Karena Menyontek termasuk kegiatan yang tidak baik, secara pasti memiliki dampak negatif yang banyak antara lain:
Dampak Negatif Mencontek
- Menghilangkan rasa percaya diri, hilangnya rasa percaya diri itu dikarenakan kita lebih percaya kepada hasil orang lain daripada hasil sendiri.
- Hilangnya kejujuran, hilangnya rasa jujur itu terjadi karena ketika kita harus mengerjakan ulangan/UTS/UKK yang seharusnya kita taat tata tetib. Karena kita meenyontek kita menjadi tidak jujur.
- Karena secara image di masyarakat termasuk dipandang kegiatan yang tak baik, menjadikan pelaku mencontek menjadi orang yang dipandang jelek.
Dampak Positif mencontek
- Karena menyontek kebanyakan dilakukan oleh satu orang lebih, menyontek dapat meningkatkan kebersamaan, kerjasama, dan juga otomatis meningkatkan tali persahabatan antar sesama teman.
Berikut ini keuntungan dan kerugian mencontek
Keuntungan :
1. Tak perlu belajar untuk nilai bagus.
2. Melatih otot" mata karena saat mencontek, mata yang sangat diperlukan.
3. Orang yang ahli mencontek, cenderung mampu untuk membaca cepat dan luas jarak pandangnya saat membaca jadi tambah lebar.
4. Orang yang sering mencontek, biasanya tatapannya bise lebih fokus .Karena dia setiap saat selalu fokus ke targetnya dan fokus ke perhatian guru.
5. Orang yang hobi mencontek biasanya bisa bergerak lebih lincah, karena kebiasaannya saat mencontek harus cepat.
6. Mencontek adalah budaya murid" Indonesia, jadi kita sudah melestarikannya.
Kerugian :
1. Jika suatu saat tidak ada murid yang pintar di kelas, maka dia tidak akan bisa berkutik lagi.
2. Jika terlalu sering mengandalkan otot" mata, maka akan terjadi kontraksi di mata yang berlebihan dan dapat membuat mana berkunang - kunang serta kepala pening. Parahnya lagi, jika terlalu dipaksakan bisa memutuskan syaraf" mata dan menjadi buta...
3. Jadi terlalu mengandalkan orang lain, dan tidak bisa mandiri.
4. Menjadi pemalas.
5. Melestarikan budaya Indonesia yang negatif.
6. Tidak percaya diri ketika bergaul dengan teman yang lebih pintar.
7. Menambah dosa.
1. Tak perlu belajar untuk nilai bagus.
2. Melatih otot" mata karena saat mencontek, mata yang sangat diperlukan.
3. Orang yang ahli mencontek, cenderung mampu untuk membaca cepat dan luas jarak pandangnya saat membaca jadi tambah lebar.
4. Orang yang sering mencontek, biasanya tatapannya bise lebih fokus .Karena dia setiap saat selalu fokus ke targetnya dan fokus ke perhatian guru.
5. Orang yang hobi mencontek biasanya bisa bergerak lebih lincah, karena kebiasaannya saat mencontek harus cepat.
6. Mencontek adalah budaya murid" Indonesia, jadi kita sudah melestarikannya.
Kerugian :
1. Jika suatu saat tidak ada murid yang pintar di kelas, maka dia tidak akan bisa berkutik lagi.
2. Jika terlalu sering mengandalkan otot" mata, maka akan terjadi kontraksi di mata yang berlebihan dan dapat membuat mana berkunang - kunang serta kepala pening. Parahnya lagi, jika terlalu dipaksakan bisa memutuskan syaraf" mata dan menjadi buta...
3. Jadi terlalu mengandalkan orang lain, dan tidak bisa mandiri.
4. Menjadi pemalas.
5. Melestarikan budaya Indonesia yang negatif.
6. Tidak percaya diri ketika bergaul dengan teman yang lebih pintar.
7. Menambah dosa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta, menyontek adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sesuai dengan yang aslinya.
Menyontek ini sering kali terjadi karena siswa menilai bahwa pelajaran-pelajarannya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, seperti pelajaran fisika yang mempunyai rumus yang banyak.
Perilaku menyontek yang dilakukan oleh siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Menyontek dengan usaha sendiri (seperti membuat catatan sendiri, membuka buku saat ujian, membuat coret-coretan di kertas kecil, rumus di tangan, dikerah baju dan bisa juga dengan cara mencuri jawaban teman).
b. Menyontek dengan kerjasama (seperti membuat kesepakatan terlebih dahulu dan membuat kode-kode tertentu atau meminta jawaban dari teman).
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk mengurangi intensitas menyontek adalah sebagai berikut:
a. Membentuk hubungan saling menghargai antara guru dengan siswa, serta menolong siswa bertindak jujur dan tanggung jawab.
b. Membuat dan mendukung peraturan sehubungan dengan menyontek, karena siswa memahami peraturan dari tindakan guru.
c. Mengembangkan kebiasaan dan keterampilan belajar yang baik dan menolong siswa merencanakan, melaksanakan cara belajar siswa.
d. Tidak membiarkan siswa menyontek jika hal tersebut terjadi dalam kelas dengan teguran atau cara lain yang pantas dengan perbuatannya, sebagai penerapan disiplin.
e. Bertanggung jawab merefleksikan “kebenaran dan kejujuran”, yaitu guru menjadikan diri sebagai teladan siswa dalam menanamkan nilai kebenaran dan kejujuran.
f. Menggunakan tes subjektif sebagai dasar proses ulangan dan ujian.
g. Menekankan “belajar” lebih sekedar mendapat nilai, yaitu membantu siswa memahami arti belajar sebagai suatu tujuan mereka sekolah dan nilai akan berarti bila murni dengan kemampuan siswa sendiri.
Guru BK dan konselor juga harus mampu untuk mencegah siswa agar tidak terjerumus untuk menyontek. Guru BK atau konselor harus mampu membantu siswa agar siswa mempunyai konsep diri yang positif dan rasa percaya diri yang tinggi dan juga membantu agar siswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.
Mencontek itu adalah kegiatan yang tidak baik dan tidak pantas kita lakukan sebagai seorang pelajar karena sebagai seorang pelajar kita harus jujur.. ^^
Perilaku menyontek yang dilakukan oleh siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Menyontek dengan usaha sendiri (seperti membuat catatan sendiri, membuka buku saat ujian, membuat coret-coretan di kertas kecil, rumus di tangan, dikerah baju dan bisa juga dengan cara mencuri jawaban teman).
b. Menyontek dengan kerjasama (seperti membuat kesepakatan terlebih dahulu dan membuat kode-kode tertentu atau meminta jawaban dari teman).
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk mengurangi intensitas menyontek adalah sebagai berikut:
a. Membentuk hubungan saling menghargai antara guru dengan siswa, serta menolong siswa bertindak jujur dan tanggung jawab.
b. Membuat dan mendukung peraturan sehubungan dengan menyontek, karena siswa memahami peraturan dari tindakan guru.
c. Mengembangkan kebiasaan dan keterampilan belajar yang baik dan menolong siswa merencanakan, melaksanakan cara belajar siswa.
d. Tidak membiarkan siswa menyontek jika hal tersebut terjadi dalam kelas dengan teguran atau cara lain yang pantas dengan perbuatannya, sebagai penerapan disiplin.
e. Bertanggung jawab merefleksikan “kebenaran dan kejujuran”, yaitu guru menjadikan diri sebagai teladan siswa dalam menanamkan nilai kebenaran dan kejujuran.
f. Menggunakan tes subjektif sebagai dasar proses ulangan dan ujian.
g. Menekankan “belajar” lebih sekedar mendapat nilai, yaitu membantu siswa memahami arti belajar sebagai suatu tujuan mereka sekolah dan nilai akan berarti bila murni dengan kemampuan siswa sendiri.
Guru BK dan konselor juga harus mampu untuk mencegah siswa agar tidak terjerumus untuk menyontek. Guru BK atau konselor harus mampu membantu siswa agar siswa mempunyai konsep diri yang positif dan rasa percaya diri yang tinggi dan juga membantu agar siswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.
Mencontek itu adalah kegiatan yang tidak baik dan tidak pantas kita lakukan sebagai seorang pelajar karena sebagai seorang pelajar kita harus jujur.. ^^
